Berpikir Positif
Kabar baiknya, Anda bisa belajar mengubah
pikiran negatif tentang rasa sakit atau nyeri otot dan menggunakan
kekuatan pikiran untuk membuat tubuh terasa nyaman. Awalnya, berpikirlah
bahwa cedera fisik yang sedang dialami bukanlah sesuatu hal yang
menakutkan. Rasa sakit akan berkurang bila Anda berpikir bahwa nyeri itu
merupakan proses penyembuhan dan akan membuat Anda jadi lebih kuat.
Studi dari Stanford University membuktikan, para penderita nyeri otot
yang menganggap kondisi itu tidak berbahaya, malah akan berkurang rasa
sakitnya hingga 64 persen. “Mereka memiliki strategi unik untuk mengubah
rasa sakit,” urai Sean Mackey, M.D., Ph.D., ketua penelitian di Pain
Management Division Stanford. “Sebagai contoh, untuk mendinginkan otot
yang terasa panas dan nyeri, seorang wanita diminta membayangkan salju
jatuh di bahunya yang nyeri. “Hasil yang baik juga bisa dilakukan dengan
membayangkan proses penyembuhan sedang berlangsung di dalam tubuh Anda,
mulai dari sel-sel yang sedang memperbaiki diri, benjolan yang
mengempis, jaringan otot yang sedang dibentuk kembali hingga akhirnya
rasa sakit itu pun hilang.
“Coba bayangkan semua proses tersebut
dengan cara menutup mata selama lima menit, lakukan dua kali sehari,”
saran Weiss. “Padukan teknik ini dengan istirahat dan terapi fisik, maka
dapat mempercepat proses penyembuhan.”
Bila nyeri atau sakit
makin meradang, coba pikirkan kembali, latihan kebugaran yang telah Anda
lakukan selama beberapa minggu terakhir. Apakah Anda menambah porsi
latihan? Mempercepat gerakannya? “Bila aktivitas Anda berubah, maka
wajar bila rasa nyeri itu datang menyergap,” tambah Weiss. Strateginya,
coba taruh es di area otot yang sakit dan ambil ibuprofen. Setelah empat
atau lima hari tubuh akan memproduksi efek anti-inflammatory yang akan
mengurangi rasa nyeri dan membuat tendon Anda bisa bergerak lebih
leluasa. Apakah Anda biasa mengurangi waktu tidur? “Bila Anda lelah,
coba ubah cara berjalan atau teknik latihan,” kata Weiss. “Tambah waktu
istirahat dan Anda akan merasakan lebih baik dalam 2 hingga 5 hari.”
Bila
rasa nyeri itu mengganggu tidur Anda di malam hari, dan lebih buruk
lagi di siang hari, hindari gerakan pada pergelangan kaki atau tangan
yang sakit. Segera hubungi dokter. Bisa jadi terkena tendinistis atau
retal. “Istirahat adalah salah satu cara mengobati latihan yang
berlebih,” ungkap Weiss. Ayo segera ke dokter bila sakitnya terasa lebih
parah, lebih menusuk, lebih panas dan lebih menyebar. Bisa jadi itu
pertanda terjadi kerusakan saraf.
Namun, ketika kondisi tubuh
Anda kembali membaik, janganlah berhenti latihan Tapi pikirkan kembali
cara latihan Anda. “Bila lari membuat nyeri, Anda bisa menggantinya
dengan renang atau stairclimbing,” kata Weiss. Aktivitas penyaluran
oksigen dan makanan membantu tubuh Anda dalam proses pemulihan. Plus
menambah gairah dan semangat. Dan siapa sangka? Anda bisa jadi menemukan
gerakan baru yang tetap bisa mengolah tubuh agar jadi lebih yahud.
Setelah
cedera yang kedua, maka Diana, rekan FITNESS yang suka lari itu,
akhirnya menemukan, untuk fokus pada aktivitas yang bisa dilakukannya
ketimbang sedih berlebihan. “Dalam hati, saya bicara, lebih baik tidak
lari sebulan atau dua bulan bila saya akhirnya bisa lari seumur hidup,”
katanya. Diana pun mulai berlatih spinning, yoga, renang dan elliptical.
“Saya sadar aktivitas baru ini tetap memacu tubuh aktif bergerak. Saya
sekarang sudah sembuh dan masih bisa berolahraga. Bahkan berkat latihan
lain yang juga saya lakukan: berenang dan yoga, rutinitas lari saya
malah jadi lebih mantap. Cedera benar-benar mengubah pola pikir saya.
Kini, saya lebih bisa menghargai tubuh saya dan justru jadi lebih kuat.”
(fitness/wsw)
Source: Fitness Magazine, Edisi November 2011, Halaman 79
Tidak ada komentar:
Posting Komentar